Jadilah Pemaaf .......

Senyum seorang isteri begitu tulus dan indah sekalipun hatinya perih terluka. Air matanya telah mengering. Sebagai seorang isteri, hatinya terpukul ketika mengetahui suaminya memiliki cinta pada perempuan yang lain. Meskipun suaminya menyedari kesalahan dan telah bertaubat serta meminta maaf namun rasa perih terluka, marah dan kecewa masih berkecamuk dihatinya. Rumah tangga yang dibina seperti api dalam sekam. Terlihat harmonis dari luar, tetapi di dalam berlangsung perang dingin.  "Tiap kali teringat penyelewengannya, hati saya bagai tersayat perih. Bila dia tersenyum, saya membayangkan senyuman itu dilontarkan untuk perempuan lain. Setiap dia membelai, saya terbayang suami saya membelai perempuan lain, Emosi saya tertahan dan setiap saat meledak." tuturnya ditengah rasa sakit hati yang terluka.  Dia memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan hati. Bersedekahlah...mudah-mudahan Allah permudahkan segalanya. Allah menjawabnya, tiba-tiba dirinya merasa bersyukur bahwa cubaan untuk keluarganya datang dari sang suami sehingga bila dia memaafkan bukan hanya keluarga yang menjadi utuh tetapi dia juga mendapatkan pahala.

Dirinya teringat bagaimana Rasulullah yang begitu mulia, mau memaafkan kesalahan orang lain. Keikhlasannya untuk memaafkan dan menerima ketetapan Allah, tiada cubaan yang diberikanNya melainkan untuk kebaikan baginya dan keluarganya. Serta tidak ada cubaan yang diberikan oleh Allah yang tak akan sanggup dijalaninya. Akhirnya hubungan dirinya dan suaminya telah pulih kembali, sebagai seorang isteri, dia bersyukur bahwa Allah telah memberikan petunjuk pada suaminya sehingga menyedari kesalahannya dan mau bertaubat. "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan." (QS. an-Nur :22).

Siapakah kita untuk menghukum? Kita juga hamba Allah sama seperti org lain. Sedangkan Rasulullah sebegitu mulia mengampunkan umatnya. Siapakah kita? Adakah kita lebih hebat dari dirinya yg mulia itu maka kita boleh menghukum dan boleh berkeras tidak mahu memaafkan sesama insan? Hebat sangatkah kita? Tidakkah kita juga akan kembali kepadaNYA? Hebat sangatkah kita?

Comments

KasehZulaikha said…
seringkali wanita yang sentiasa memaafkan apapun kejadian.sifat wanita yang sangat lembut dan lemah..atau mungkinkah itu sebenarnya adalah satu kekuatan??
Teratai said…
Kerana sifat lembut dan penyayang itulah doa seorang wanita lebih mustajab
Teratai said…
Mustajabnya doa adalah satu kekuatan!

Popular posts from this blog

Antara Khasiat Daun Sireh

Kumpulan Doa dan amalan mencari barang hilang

Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah